Comeback to my post... Kali ini saya akan membuat artikel pendek saja tentang gangguan belajar atau kita sering sebut Learning Disorder. Kali ini saya akan menjelaskan dan mengupas tentang gangguan ini yang terjadi pada anak-anak yang sudah malas kalo disuruh belajar. Di postingan sebelumnya kalian pasti juga udah pada tau lah yaaa. Kali ini saya akan membuat lebih detail dan jelas. Jadi apa sih gangguan ini?? Siapa aja yang dapat terkena dengan gangguan ini. Terus solusi gimana sih?? Langsung aja kita bahas dan kita kupas.
Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana peserta didik tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan karena adanya gangguan, baik berasal dari faktor internal siswa di batasi faktor intelegensi maupun faktor eksternal siswa. Faktor-faktor ini menyebabkan siswa tidak mampu berkembang sesuai dengan kapasitasnya.
Menurut Ahmadi dan Supriyono (2003:77), mengemukakan bahwa ː
kesulitan belajar adalah Suatu keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, hal ini tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor non intelegensi.
— Ahmadi dan Supriyono (2003:77)
Karakteristik
Menurut Valett (dalam Sukadji, 2000) terdapat tujuh karakteristik yang ditemui pada anak dengan kesulitan belajar.
- Sejarah kegagalan akademik berulang kali
- Hambatan fisik/tubuh atau lingkungan berinteraksi dengan kesulitan belajar
- Kelainan motivasional
- Kecemasan yang samar-samar, mirip dengan kecemasan yang mengambang
- Perilaku berubah-ubah, dalam arti tidak konsisten dan tidak terduga
- Penilaiaan yang keliru karena data tidak lengkap
- Pendidikan dan pola asuh yang didapat tidak memadai
Selain itu terdapat beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar, antara lain:
- Menunjukkan hasil belajar yang rendah dibawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau dibawah potensi yang dimilikinya.
- Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
- Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dengan kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.
- Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar.
- Menunjukkan perilaku yang berlainan.
- Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar.
Kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi dua bagiaɳ yaitu ː
A. Kesulitan Belajar Pra Akademik
Kesulitan Belajar Pra Akademik terdiri dariː
- Gangguan Motorik dan Persepsi
- Kesulitan Belajar Kognitif
- Gangguan Perkembangan Bahasa (Disfasia)
- Kesulitan dalam Penyelesaian Perilaku Sosial
B. Kesulitan Belajar Akademik
Kesulitan belajar akademik terdiri dariː
- Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia)
- Kesulitan Belajar Menulis (Disgrafia)
- Kesulitan Belajar Berhitung (Diskalkulia
Diagnosis
DSM-5 menyediakan kriteria kesulitan belajar secara spesifik. Kriteria ini terbagi menjadi dua, yaitu kriteria kesulitan memnbaca dan kriteria kesulitan mengekspresikan tulisan. Kriteria kesulitan membaca meliputi ketepatan membaca kata, rata-rata kelancaran membaca, dan kemampuan membaca dengan baik. Sedangkan kriteria kesulitan mengekspresikan tulisan meliputi ketepatan mengeja dan ketepatan menulis tata kalimat.
Sumber artikel : Menurut wikipedia
Kalo mau lebih jelasnya saya kedownload tentang jurnalnya langsung aja ke sini :
Oleh
Ayu Putri Utami
Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember
e-mail: ayuputriutami6220@gmail.com
Sekian dan terimakasih.... 🙏🙏🙏