Banner Seedbacklink Affiliate Program

A world mariage pergumulan Jingga dan Senja

Pagi dan senja mengalir deras pada apa yang menunggu nya. Kini pada hari itu Amoris Saratib dan Putra Reinhard menjadi kalimat awal pada pergumulan angel and diamond. Kini kiranya pada pagi ini semuanya menangis melihat awan berbentuk permata indah. Dan kini ia menangis dibawah perjanjian antara menyerang atau bertahan.

Dan pada akhirnya ia menangkis bahwa langit kan menjaganya semalam. Kini pada akhirnya ia menjadi gugup dalam peerbincangan senja. Mereka menjadi kurang percaya bahwa langit kan mendengar suaranya. Kini aku menjadi peringkat bahwa aku dan dia menjadi kisah dalam suatu senja dan pagi, dan pada akhirnya ia menjadi baik bahwa aku dan dia hanyalah sebuah nama tak berpendar. Kini aku menjadi sebuah kata yang lahir akan kegundahan hati dan persepsi waktu dan rasa. 

terimakasih pada senja dan pagi. Membuat aku menjadi risih pada sebuah tanya tanpa makna. Dan pada akhirnya kita memilih. DIA atau AKU.

Pada akhirnya jingga tak bias mengetik lagi mata akan keindahan purnama. Purnama menjadi akal bahwa nurani tak lagi Bersama. Wahai senja kini ku masih mengetik pergumulan antara awal dan akhir. Menjadi sebuah kalimat akhir pada perjanjian waktu dan nama tempat. Menjadi kisah awal sebuah medan baru dalam wahana pertumpahan darah, dan perjanjian senja dan pagi menjadi awal baru perjanjian kisah dan waktu.

Kini aku dan dia menjadi babak awal bahwa kita masih disini wahai senja dan purnama.

Kan ku beri suatu kisah akan kehendak yang keberapa dan perjanjian senja akan hadirnya masalah dan janji kita akan datangnya purnama kedua. Terimakasih wahai senja. Amoris Saratib dan Putra Reinhard Bersama menjadi kisah majemuk antar perlakuan surya dan awan. Menjadi sepetik kisah antara janji waktu dan tempat. Mana ada perjanjian anatara kisah dia dan aku.

Kini perlahan cahaya memudar menjadi matahari kesepakatan antara waktu dan tempat. Kini aku dan kamu menjadi secercah harapan dan kisah akan hadirnya purnama kedua. Dan tepat pada hari itu jingga dan senja hadir kembali mengukir kisah Bersama. Pada akhirnya kisah ini menjadi langkah awal dalam pergumuulan jingga dan senja.

Kini aku dan waktu kan menjawab bahwa langit dan awan tetap menjadi dasar Utama kunci sebuah pergumulan kata dan kalimat.ퟠ


Perjanjian senja dan jingga kini menjadi awal dan akhir perjanjian tak ternilai antara penghuni dan penjaga. Wahai senja dan jingga kan berjumpa di awal dan akhir.

A new moon

Peradaban akan derap langkah kuda dan balutan kinerja akan hadirnya senja dan waktu menjadi peluh titik waktu dan cuaca. Moon in the goun. Please take the repeat in the rithm. Purnama jajakan senja dan malam akan paruh baya, kini blue in a moon menjadi kunci sukses perjanjian jingga dan senja.

tak terasa langit kan menggelap Bersama terbitnya Matahari Senja.Peredaran cuaca dan malam menjadi tolak ukur akan waktu pagi dan malam dalam terangnya ufuk cinta dan warna.
 Pergumulan detik senja tak bias bertahan dalam derap langkah malam dan terbitnya fajar nyata, di balik senja kan usai ada pelangi menerangi masa nya dalam balutan purnama jingga mengukir hati sanubari take the glass. 

langkah kaki berderap menunggu malam dan pagi di siang hari yang cerah dan malam yang berlarut dalam senja yang datang

A world of Marriage 12

Pertama perjumpaan tak sengaja menyimpan ruang rindu saat senja. Ku tak ingin seperti lagu lagu cinta hanya indah dalam permainan kata, Kepada yang tercinta dan hanya untukmu cinta sampai kapan menunggu cinta ku yakin kau yang paling nyata

Deretan syair pujangga dan riak akan tawa menggema dalam terbitnya malam dan pelupuk senja di ambang batas sebuah makna

Amoris Saratib dan Putra Reinhard menjadi kunci perjumpaan antara malam dan terang seperti bulan yang bersinar dua kali, kini panas nyata akan cinta dan warna rasa mengubah alat gerak waktu Putra Reinhard dan Amoris Saratib menjadi bendungan waktu. pelupuk senja berpendar semalam menyisakan ruang dan senja.

Amoris Saratib dan Putra Reinhard menjadi kunci perjumpaan antara malam dan terang seperti bulan yang bersinar dua kali, kini panas nyata akan cinta dan warna rasa mengubah alat gerak waktu Putra Reindhard dan Amoris Saratib menjadi bendungan waktu. pelupuk senja berpendar semalam menyisakan ruang dan senja.

Kini keringatku terbayar cinta akan datangnya keggelapan dan sisa akan cermin perubahan
Pesona Purnama

A world marriage 11

Hey kamu yang di ujung sana
Mata sungguh mempesona
Ingin ku miliki hatimu….

Alunan lagu berdering cepat menembus kancah perfilman. Dering lagu ringtone dan flashback masa lalu menjadi lagu pengantar tidur Amoris Saratib dan Putra Reinhard, deru motor tidak terbendung. Jingga menjadi kunci perjumpaan tak disengaja dan kelangkaan yang sangat konvensi, kini sebuah perbincangan hangat mengalir yang entah sudah berapa lama hilang dan tak terucap.

karangan lagu dan bunga kesepian menjadi tolak ukur peta persemakmuran akan hati yang patah, meninggalkan luka dan tawa bahagia. Kini sudah berapa lama lagi dia menolak. Tapi hati berkata pasrah. Dan mata menolak jerih payah ketiga. Kini para dewa dewi menolak bangga atas apa yang dilihat syair dan pujangga. Kini sebuah kapak menangis hebat bagai peluh tak berpeluru.

nadir dan jerih payah kemungkinan menjadi langit dan bumi yang tak terikat satu sama lain. Penyair pujangga kembali menatap basah kemungkinan bangga atas air dan darah. Kini pelupuk senja menjadi tulang kering yang tak ternilai dan berhenti sama dengan alur perpindahan jiwa dan raga. Dan pada hari itu jingga hanya merespon Amoris Saratib dan Putra Reindhard. Kini pandangan pagi dan jingga membaur kelam dibalik awan yang hitam dan tercerai oleh pelangi malam.

Kini pengalaman mata jingga dan senja menjadi asas dasar peri kemanusiaan muncul. Tangis dan darah pecah bersamaan.

Kini pertama perjumpaan tak sengaja antara kelamnya malam dan merahnya senja dating mengayomi peri dan masuk dalam keheningan malam Sajak senja telah kembali menjadi jingga dan pagi.

Kini peri dan bunga menjadi ladang tak terjaga antara kelam dan malam senja
PURNAMA
Jingga dan senja menjadi layar baru dalam kencah perindustrian film dan lagu.
Amoris Saratib bergeming mejadi kunci tolak ukur antara pergumulan Putra Reinhard dan pujangga baru.

menjadi sumber kebahagiaan kedua setelah purnama tiba…...

Ku temukan kan wahai diufuk senja dan pagi, wahai hati yang patah kembali lah pada yang ada. Thanks so much purnama jingga.