Amoris Saratib menjadi penuh kontroversi dalam langit yang sama. Oleh karena itu perjanjian baru menjadi awal mula peradaban di bumi, kenyataannya pada masa lalu tak lagi sama. Hani dan pelukan akan kesempatan pola baru dalam keanekaragaman hayati menjadi tolak ukur bahwa perjanjian lama hanyalah mitos vampir yang sangat penuh dengan spiritualistik dan keberpihakan satu sama lain. Hani dan Putra Reinhard menjadi penuh keberpihakan antara satu prinsip dan peradaban baru, kini jingga dan elegi menjadi satu kesatuan akan peri dan langit yang menghubungkan antara pusat dan magnet bumi.
Kini peradaban baru dalam penyatuan surgawi dan langit menjadi awal pergumulan Jingga dan Senja. Pada suatu hari jingga dan elegi menjadi pusat perjanjian baru yang sama antara malaikat dan purnama. Kini kan adanya peristiwa baru menjadi topik kesamaan perjanjian jingga dan senja.
Amoris dan Putra Huseinra mengembangkan suatu perjanjian baru akan adanya jingga dan bulan baru. Oleh sebab itu jingga dan elegi menjadi pusat magnetido baru antara dunia senja dan dunia maya. Perjanjian baru akan puisi lama menjadi bentuk sejarah akan perjanjian wawancara baru dan perjanjian lama adanya bumi dan senja, kini perjanjian kitab antara jingga dan elegi menjadi konsep pembaruan yang sangat signifikan akan hadirnya purnama senja, dikegelapan atau kesepian malam menjadi suatu perjanjian baru antara bulan dan bintang. Kini pemberkatan jingga dan senja menjadi topik pergumulan baru jingga dan senja yang sangat penuh dengan perjanjian antara dua kubu sempurna dan perjanjian baru awal kesempatan akan takdir dan nasib yang sempurna. Kini dua kubu perjanjian kitab jingga dan senja menjadi awal babak baru pergumulan Jingga dan Senja.
Amoris kembali menjadi saksi bisu perjanjian dua manusia dan satu malaikat kecil dalam kutipan awal janji jingga dan senja, perjanjian ini menjadi bukti bahwa energi bumi dan langit tidaklah sama akan perjanjian baru manipulasi dan kerja otak yang berlainan. Kini tabularasa menjadi babak baru terbukanya manipulasi antara kitab dan perjanjian baru, wahai jingga dan elegi adalah perjanjian dalam babak baru suatu edisi majalah serupa dengan perjanjian kitab baru
Dengan kata lain jingga dan elegi menjadi pusat bumi akan kemajuan ilmu dan peradaban romawi, dalam konteks ini jingga dan senja sangatlah berbeda akan tumpuan dan masa depan. Putra Huseinra menjadi bukti kecemasan akan hadirnya jingga dan senja.
Jingga dan elegi mengantarkan ilmu magis antara malaikat dan senja, kini perjanjian dua kubu menjadi topik utama dalam pembuatan kitab baru dan perjanjian lama, Hani adalah bukti akan hadirnya jingga kedua dan ketigabelas ilmu peradaban tata surya.
Surya ketiga antara malaikat dan bumi peradaban malaikat dan manusia. Pada perjanjian itu terdapat satu kesatuan amplitudo antara jingga dan senja yang melatarbelakangi pergumulan jingga dan senja dalam suatu roda persemakmuran elegi.
Peradaban sejarah romawi mengemukakan bahwa jingga dan senja hanyalah bentuk kesepahaman antara roda dan jiwa akan kemajuan peta persemakmuran barat dan timur, kini pergumulan jingga dan elegi menjadi satu kesatuan akan pembuatan kesepakatan lahir dan keabadian antara jingga dan elegi, pergumulan jingga dan senja menjadi awal babak baru antara jingga dan elegi. Perjanjian jingga dan senja melahirkan suatu alasan bahwa elegi tak lagi menjadi abadi. Perjanjian dua manusia.