Ya kali ini jingga kembali lagi dengan sebuah konsonan dan memiliki kelainan dengan sebuah abjad yang menyatakan kalo kau berkata untukku.
Dan ya kini aku terluka dari rasa kesekian kalinya aku melihat mu lagi dalam balutan jingga dan senja. Kali ini aku menghabiskan seluruh kesunyian dalam konsep dan kebahagiaan dalam ruang lingkup yang sama. Ya dia kembali lagi dengan segudang cinta dan kesetiaan. Tak ada lagi kesetian yang sama dalam penuh kepastian yang sepadan dengan kebahagiaan hidup. Kini aku kembali dengan kesekian kalianya kesetiaan antara cinta dan sebuah jalan yang nyata.
Kini aku memilih engkau sebagai pendampingku dan akan berlalu dan berlagu dalam konsonan rasa yang sama dan keikhlasan dalam kebahagiaan konsep antara cinta dan rasa.
Kini kembalinya aku dengan kebahagiaan jingga dan senja menjadikan kepastian yang sekali lagi dan akan menemukan jalanku di ujung sana. Ya, kali ini malaikat subuh membangunkanku dalam suatu kebimbangan yang nyata dengan kebahagiaan yang akan bertahan selama-lamanya. Kini aku dan jingga bersama dengan penuh kebahagiaan dan keinginan untuk saling memiliki dan saling mengasihi. Dalam konsep yang nyata kini kau dan aku mengukir di garis yang sama dan terasa dengan pasti akan berada pada garis jingga dan senja. Ya kini kita sejajar. Dalam balutan jingga dan senja kini aku menemukan namamu lagi dan keseharian yang nyata dengan sistem antara kebijakan cinta dan kebijakan hidup. Nah aku berjalan sendiri akan tetapi masih memiliki cukup waktu untuk menjalani kehidupan bersamamu. Dalam balutan senja jingga yakin akan purnama yang keberapa lagi. Yes, kau dan aku bersama dengan sebuah kelainan dan kepastian yang mendukung. Kini kau dan aku bersama dalam kebersamaan antara rasa dan karsa.
Dalam balutan jingga dan senja kini malaikat subuhku sudah bangun dan akan bangun dalam tidur panjangnya. Karena bersamanya sebuah kebutuhan yang pasti akan hadirnya jingga purnama kedua. Sungguh aku pun merasakan perasaan yang sama. Dalam rentang waktu kita bertemu akan tetapi tidak merasakan keanehan lagi. Karena aku memang engkau ya engkau. Kali ini aku berjalan dengan penuh kesabaran dan keseharian yang sama. Mereka mengajak kebimbangan yang sama dan perasaan akan suatu waktu yang sama antara perbedaan zaman dan kata.
Kini aku melangkah bersama dan melihat bahwa kehidupan akan sama dengan kebiasaan. Bukan, dia akan tetapi kamu. Yang pada akhirnya mereka samasama berada dalam keberadaan jingga dan senja. Kini aku dan kamu merasakan kepahitan itu lagi dalam balutan drama jingga dan drama senja. Hah, ya kau dan aku memang ditakdirkan bersama. Terimakasih. 👫
Tidak ada komentar:
Posting Komentar