Emosi
1. Pada hakikatnya, setiap orang itu mempunyai emosi. Menurut VViliam James (dalam Edge, 1995), emosi adalah : "Kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya". Crovv & Crovv (1962) mengartikan emosi sebagai " Suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu".
2. Beberapa teori emosi yang terkenal diajukan oleh Shacter dan Singer dengan "Teori Emosi Dua Faktor" nya, James dan Lange yang terkenal dengan "Teori Emosi James- Lange", serta Cannon dengan teori "Emergency" nya.
3. Sekarang banyak teori muncul untuk mencoba menjelaskan sebab-musahab gangguan emosional. Teori teori tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu : Teori Lingkungan, Teori Afektif, Teori Kognitif (Hauck, 1967)
4. Atas dasar arah aktivitasnya, tingkah laku emosional dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu : (a) Marah, orang bergerak menentang sumber frustasi. (b) Takut, orang bergerak meninggalkan sumber frustasi. (c) Cinta, orang bergerak menuju sumber kesenangan. (d) Depresi, orang menghentikan respons respons terbukanya dan mengalihkan emosi ke dalam dirinya sendiri/
5. John B VVatson (dalam Mahmud, 1990) menemukan bahvva tiga dari keempat respon emosional terdapat pada anak anak, yaitu : takut, marah, cinta
Kognisi1. Kognisi manusia ditinjau dari sudut pandang perkembangan, adalah hasil dari serangkaian tahap perkembangan yang dimulai sejak tahun tahun avval permulaan pertumbuhan pada tahap avval kehidupan.
2. Persepsi, memori, bahasa, dan proses berpikir individu dikendalikan oleh struktur genetik dasar yang divvarisinya dan perubahan yang dia alami sebagai tanggapan terhadap permintaan lingkungan yang muncul dalam berbagai interaksi fisik dan sosial.
3. Berdasarkan salah satu sudut pandang dari dikotomi sifat dasar (Nature) dan hasil proses pengasuhan (Nurture), beberapa psikolog berprinsip bahvva bayi sama sekali bebas dari kecenderungan bavvaan dan murni dipengaruhi oleh pengalaman pengalaman hidupnya. Pandangan semacam ini disebut tabula rasa atau 'kertas kosong'. Sementara itu, sebagian psikolog lain berpandangan bahvva bayi memiliki potensi potensi fisik dan neurologis yang bersifat bavvaan, dan perkembangan kognitif merupakan hasil interaksi struktur bavvaan terseut dengan dorongan dan permintaan lingkungan. Sementara, pandangan umum tentang sisi "nurture" pernah diradikalisasi oleh kaum behavioris menuju pemahaman bahvva semua perilaku merupakan hasil pembelajaran operant, hasil hasil temuan devvasa ini menunjukkan adanya pengaruh komponen genetik yang cukup besar dalam perkembangan manusia.
4. Piaget menetapkan bahvva intelektualitas, sebagaimana fungsi fungsi biologis, adalah hasil dari adaptasi evolusioner, dengan demikian maka jalan terbaik untuk memahami sifat dasar pikiran orang devvasa adalah melalui sudut pandang biologis dan evolusioner, melalui penelitian terhadap perkembangan dan perubahannya sebagai upaya proses adaptasi terhadap lingkungannya.
5. Bagi Piaget, dua prinsip utama dalam perkembangan kognitif adalah organisasi dan adaptasi. Adaptasi mencakup dua proses, yaitu asimilasi (assimilation) dan akomodasi (accomodation). Asimilasi adalah proses perolehan informasi dari luar, dan pengasimilasiannya dengan pengetahuan dan perilaku kita sebelumnya. Akomodasi meliputi proses perubahan (adaptasi) skema lama untuk memproses informasi dan objek objek baru dilingkungannya.
Ya itulah rangkuman materi mengenai emosi dan proses kognisi. Bagi yang ingin belajar lebih lanjut silahkan membaca buku mif baihaki ya... terimakasih.