Hay balik lagi ke postingan yang akan membuat kalian terpana? Kali ini hanya ada aku dan dia. Kali ini aku tersesat dalam banyaknya wajahmu, kini aku berlari kecil dengan semacam cara untuk melupakanmu. Ya aku masih mendambakanmu, yang entah kapan suara hati ini akan menyebut namamu. Dan kini aku terjebak dalam biasnya cinta yang tak nyata. Ya, kini malaikat jingga itu datang lagi membawa kisah yang sangat penuh dengan kasmaran. Haha, kasmaran apa?? Apakah itu sesuatu yang murni? Kali ini aku berkelana memenuhi hatimu. Kini sajak-sajak liar menyelimutiku. Nah aku memang suka berimajinasi. Kini aku akan mengatakan sekali lagi bahwa ya aku memang peduli padamu. Tak sedikitpun aku menghilang dari hadapanmu. Kini aku berjalan dengan arah yang sama, berlari menghampirimu. Wahai engkau sang pemilik raga, janganlah engkau menelanjangiku dalam balutan kesedihan. Dalam bentuk yang sama kini aku bernyanyi, entah lagu apa ku dendangkan. Dan kini sebuah pencapaian datang dari kebimbangan.
Aku masih disini dengan arah yang sama. Sudah cukup ku berlari jauh. Dan entah mengapa engkau malah mendekat, kini sajak liar menyelimutiku. Dengan segala asa dan rupa aku berlari menghampirimu. Tidak, bukan aku wahai pemilik senja. Ya, memang hanya ada aku dan dia. Akan tetapi kini ku biarkan sajak itu bergelimang menemaniku. Tak sengaja aku berlari dan terdiam. Kini sang malaikat jingga sedang bersembunyi. Dengan segala marabahaya aku berlari membelakangi masa lalu. Ya aku hanyalah titipan, tak seorangpun akan jatuh ke pelukanku.
Kini aku sangat suka dengan segalanya. Tangis, perpisahan, bahkan kesedihan. Aku mulai suka dengan mereka. Karena setiap kali aku sedih aku tidak sendiri. Ada bintang nyata yang menemaniku. Dan kini sang senja menghampiriku lagi dengan segala keresahan hatinya. Tetapi aku bisa mengurangi resahnya. Kali ini hanya ada aku dan dia. Hah? Dia menemuiku sekarang. Mengapa engkau hadir sekarang? Apakah ini suruhan si matahari senja atau matahari jingga?? Nah, benar sudah kali ini aku hanya akan berada didalam pelukanmu. Tak apa aku berdiri disini, melihat engkau dari kejauhan. Akan tetapi aku masih akan berharap pada hati yang memang pantas. Kini aku menjadi sebuah kejutan yang sangat penuh dengan kesenangan dan kesedihan.
Akankah engkau tahu seberapa banyak sajak-sajak liar yang aku buatkan untukmu? Nah kau bisa menghitungnya sekarang. Ini adalah sepenggal kisah dan sepenggal cerita. Tak mengapa engkau akan mencueki nya. Tetapi tidak sekarang. Aku akan berjalan perlahan menemanimu. Wahai malaikat jingga dan senja. Kini aku berjanji dengan diriku sendiri aku akan menjaganya dan akan meraawatnya dengan penuh tanggung jawab. Dalam balutan yang hangat aku merasakannya. Benar-benar hangat. Ya, memang saat ini pelukanmu sangat hangat. Entah disenja keberapa kali ini aku menikmati kehangatanmu. Aku sangat rindu dengan aroma tubuhmu. Dalam pelukan ku berikan sekali lagi sebutan yang akan sama dan nyata. Kini aku dan dia menjadi kita. Aku sangat senang. Dan aku harap engkau juga senang bersamaku. 💓
Tidak ada komentar:
Posting Komentar