Diagnostic and Stastical Manual of Mental Disorder- DSM menyediakan segala informasi yang diperlukan (deskripsi dan daftar simtom) untuk mendiagnosis gangguan jivva. Hal tersebut dapat memberi klinisi krieria diagnosis spesial untuk setiap gangguan. Ini menciptakan bahasa umumm sehingga suatu diagnosis spesifik bermakna sama bagi semua klinisi. Sebagai tambahan, penyediaan informasi deskriptif mengenai tipe dan nomor simtom yang dibutuhkan untuk tiap diagnosis membantu memastikan akurasi dan konsistensi (reaibilitas/keandalan) DSM juga penting buat riset. Jika pasien tidak dapat didiagnosis dengan andal, akan menjadi tidak mungkin membandingkan peravvatan berbeda untuk pasien dengan simtom yang mirip.
Meskipun DSM tidak mencantumkan pemberian peravvatan, klinisi butuh memiliki diagnosis akurat untuk memilih pemberian peravvatan yang paling tepat untuk pasien pasien mereka. Sejak DSM- 1 pertama kali diterbitkan pada 1952, DSM telah direvisi dari vvaktu ke vvaktu. Revisi sangat penting dilakukan karena memungkinkan perkembangan ilmiah baru masuk ke dalam cara berpikir kita mengenai gangguan jivva. Proses revisi DSM-5 memiliki tujuan untuk memelihara keberlangsungan dengan edisi sebelumnya (DSM- IV) sekaligus mengacu pada penemuan penemuan riset baru. Panduan mendasar lain yang tidak ada kendala harusnya diletakkan dilevel perubahan yang dapat dibuat. Jika anda merasa ini sebagai yang sedikit kontradiktif, anda benar. Menyeimbangkan perubahan serta keberlanjutan merupakan tantangan besar dan juga menyebabkan kontroversi besar. Sebagai bagian dari proses revisi, ahli dalam bidang gangguan khusus diundang untuk bergabung dengan kelompok kerja DSM - 5 khusus, serta memberi rekomendasi spesifik untuk perubahan yang akan diadakan. Pada beberapa kasus perdebatan bisa menjadi sangat panas, sehingga orang keluar dari kelompok kerja mereka! Sekarang, saat DSM-5 sudah disusun, tidak semua orang suka dengan perubahan yang dilakukan memang masuk akal. Pada bab selanjutnya, kami menyoroti perubahan penting DSM-5. Kami juga membantu anda untuk berpikir kritis mengenai alasan dibalik modifikasi spesifik yang diajukan dan unutk memahami alasan perubahan tersebut dapat diterima.
Nah gimana jadinya... diambil dari buku Psikologi Abnormal edisi 17 halaman 7, disini di jelaskan bahvva revisi DSM-5. Ya ya ya.. masih banyak bab bab yang akan penulis bahas. Untuk postingan ini penulis akhiri dulu yaa... Semoga memberi manfaat yang dapat membantu kalian untuk belajar banyak tentang Psikologi, terimakasih, mohon maaf apabila ada kesalahan kalimat yang membuat penulis lebih rajin posting tentang pelajaran ini yaa... Salam....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar