Amoris Saratib dan Putra Reinhard kembali menjadi topik akan bertemunya empat elegi dan empat energi akan kebebasan bertemunya dua manusia dan dua elemen akan perubahan yang nyata terhadap bertemunya dua manusia dan dua angel serta dua demond. Dengan kata lain perubahan akan perspektif tabula rasa telah menjadi bukti akan perputaran rotasi bumi.
Dalam kontekstual perubahan antara libra dan pisces sangat penuh dengan percampuran dua ikatan antara elemen kuda dan elemen angin. Dengan kata lain tabula rasa adalah pergumulan senja dan jingga. Dalam perspektif pergumulan jingga dan senja, sangat penuh dengan pertemuan antara jingga dan senja. Dengan kata lain pergumulan senja dan jingga sangat penuh dengan pertukaran antara jingga dan elegi.
Dalam kontekstual jingga, dan elegi sangat penuh dengan pertemuan antara pelangi dan hujan. Dalam kata lain Amoris dan Putra Reinhard sangat penuh dengan pergumulan senja dan pagi. Dalam kontektual yang sangat penuh dengan kesinambungan antara pelangi jingga dan elegi sangat penuh dengan kontektual antara jingga dan senja, dengan kontektual itu peradaban yang sangat kental dengan pergumulan dan perjanjian antara Senja dan Pagi sangat penuh dengan konsekuensi antara jingga dan senja. Dalam kontektual yang sama pun terdiri dari perubahan akan keseimbangan total langit matahari senja dan matahari pagi. Dalam kontekstualnya jingga dan senja memiliki pengaruh yang sama antara keseimbangan dan atmosfer langit serta malam purnama ketigabelas.
Dengan berdirinya jingga dan elegi sebagai faktor yang sama pun jingga maupun elegi penuh dengan kebijakan yang sama akan hadirnya purnama ketiga belas.
Dalam perspektif antara jingga dan purnama sangat penuh dengan kesinambungan antara pelangi dan awan dan kesejahteraan pengumuman antara jingga dan elegi, dengan kata lain jingga dan senja sangat penuh dengan keseimbangan antara jingga dan elegi, dalam kontektual yang sangat penuh dengan kontroversi jingga dan elegi sangat penuh dengan keseimbangan antara jingga dan senja yang dalam kontektualnya sangat penuh dengan keseimbangan antara jingga dan elegi. Dengan kata lain jingga dan elegi sangat penuh dengan keseimbangan antara jingga dan pelangi.
Dengan kata lain jingga dan elegi sangat berfokus dalam kontektual antara peradaban dan pergumulan jingga dan senja.
Dengan kata lain tabula rasa dan perspektif antara jingga dan senja sangat penuh dengan peragaan akan pergumulan jingga kembali. Dalam kontektual yang sangat hakiki pun jingga maupun senja sangat penuh dengan kelahiran akan purnama keduabelas. Dengan penyempurnaan antara jingga dan elegi, perubahan tabula rasa sangat penuh dengan keberagaman antara dewa dan manusia. Dalam kata lain Amoris dan Putra adalah bukti nyata perjanjian dan pergumulan antara dewa dan manusia. Dalam kontektual yang hakiki pun jingga dan senja sangat penuh dengan penyempurnaan tampilan yang baru dan kelahiran antara purnama dan dewa yunani kuno.
Dalam abjad yang sama pun Amoris dan Putra adalah suatu bukti penyatuan angka dan huruf dalam bentuk kesanggupan yang nyata akan berdirinya jingga ketiga belas.....
Dengan pergumulan yang sama pun Amoris dan Putra Reinhard adalah pasangan yang mengukuhkan kepribadian antara angel dan demond. Dalam asumsinya Amoris dan Putra Reinhard adalah satu kesatuan antara abjad angka dan peradaban dewa maupun manusia. Dengan kata lain peradaban antara dewa dan manusia sangat kental dengan kultur peradaban islam dan eropa. Dalam perbekalan antara penyatuan dan pergumulan senja maupun jingga, kontekstual Amoris dan Putra sangat penuh dengan perjanjian antara kesatuan dan pengukuhan antara langit senja dan langit eropa.
Dalam kontektual yang sama pun jingga maupun senja sangat penuh dengan pengukuhan antara jingga dan senja dalam elegi yang terdiri dari kontektual dan pemikiran senja maupun jingga.
Perubahan Jingga dan Elegi |
Kontektual Taman dan Ruang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar