Banner Seedbacklink Affiliate Program

Tabula Rasa 4

And then... gue udah ketemuan yang ke 12 atau 13 yaaa... Lupaa... yang jelas kita udah samasama ketemu. Dan yang lebih senengnya lagi dia ke rumah gue. Omaygattt...Gue udah seneng bukan kepalang.. Dan dia udah mulai aktifin Instagram sesuai dengan yang gue minta. Gue tulus kok kalo di suruh dia pake kerudung...

Dan lebih cantik sih kalo emang pake kerudung....

Sampe sekarang gue masih berhubungan kok sama dia.. Wahai Pangeran berkuda putih gue

Pokoknya gue bahagia banget deh my blogku.

Udah yaa gue mau bikin tugas psikologi pendidikan duluu...

Kalo buat komunikasi tentang dia atau hubungan gue yang special ini. Langsung aja line ke @tugas2... Terimakasihhh...


************************************************ SELESAI****************************************


 

Positivisme August Comte

Positivisme yang menandai krisis-krisis di barat itu sebenarnya marupakan salah satu dari sekian banyak aliran aliran filsafat di barat, dan aliran ini berkembang sejak abad ke-19 dengan perintisnya adalah seorang ahli filsafat dari Prancis yang bernama Auguste Comte.
Tahap tahap pemikiran manusia yaitu menurut August Comte :

1. TAHAP TEOLOGIK
Tahap teologik bersifat melekatkan manusia kepada selain manusia seperti alam atau apa yang ada dibaliknya. Pada zaman ini atau tahap ini seseorang mengarahkan rohnya pada hakikat batiniah segala sesuatu, kepada sebab pertama, dan tujuan terahir segala sesuatu. Menurutnya benda-benda pada zaman ini merupakan ungkapan dari supernaturalisme, bermula dari suatu faham yang mempercayai adanya kekuatan magis dibenda-benda tertentu, ini adalah tahap teologis yang paling primitif.

2. TAHAP METAFISIK
Tahap metafisik sebenarnya merupakan suatu masa dimana disini adalah masa perubahan dari masa teologik, dimana pada masa teologik tersebut seseorang hanya percaya pada satu doktrin saja dan tidak mencoba untuk mengkritisinya
.
3. TAHAP POSITIF
Tahap positif berusaha untuk menemukan hubungan seragam dalam gejala.

Tahap ini menurut Comte adalah suatu tahap yang berlaku bagi perkembangan rohani seluruh umat manusia, bahkan berlaku bagi setiap masing-masing individu itu sendiri. Ketika seorang masih perpandangan teologis berarti ia masih berfikiran kuno/ketinggalan zaman walaupun ia hidup dizaman yang modern. Dan ketika orang berfikiran realitas/nyata maka dia dapat sebagai seorang yang modern walaupun dimana saja mereka berada. Pendapat ini jika dilihat dari sudut pandangnya akan lebih menjurus kepada tahap dalam keyakinan hati manusia.


 

.