Selamat Datang!!!

Selamat Datang!!!
Annyeonghaseyo 안녕하세요.

Kini Sang Jingga Bertemu Dengan Wakilnya? Yes, Mereka Memang Parent vs Stakeholder

Hay coming back to my post. Dari kekuatan apapun kita saya kangen dengan yang namanya arti orangtua ataupun stakeholder. Kini saya berpikir akankah permata hati saya nanti yang akan mengantarkan saya ke gerbang kesuksesan bersama dengan orang yang saya cintai.

Yes, kali ini Vow Renewal berjalan lagi. Kini saya berada dalam satu tuntutan yang harus dilakukan. Mulai dari keinginan melakukan perjalanan ke Korea Selatan, negara yang samasekali belum pernah saya pijakkan kaki saya tersebut. Banyak kan pasangan yang sedang bingung dengan konsep hubungan mereka selanjutnya. Kali ini saya ingin melakukan sekali lagi janji dan kewajiban saya sebagai seorang penulis blog. 

Apakah kalian pernah berpikir kita melakukan hubungan dengan orang yang belum kita kenal akan tetapi berjalan begitu mulus dan lancar. 

Gini deh ya, jika kalian adalah anak yang memiliki orangtua yang tidak bisa tinggal dengan kalian bagaimana??

Kini saya sendiri setelah menonton drama jadi lebih sering berpikir bahwa kita tinggal di sebuah negara yang penuh dengan kesedihan akan tetapi sedikit kebahagiaan. Kini saya bingung dengan undang-undang yang ada. Kalian pernah ga sih berpikir kalo kita dibutakan dengan peraturan???

Jadi apakah perbedaan parent atau stakeholder???

baiklah akan saya jelaskan. Gini sih penjelasan singkatnya. Kita di asuh dan dididik dengan orangtua saat kita lahir ke dunia, kita menamakan malaikat kita saat bayi adalah ibu. Terus kita dididik oleh orangtua sampai kita dapat berkembang menjadi masyarakat. 

Jadi peran stakeholder disini hanyalah sebagai seorang guru, teacher, coach ataupun mentor. Makanya sekarang banyak kan orangtua yang menitipkan anaknya ke salah satu komunitas ataupun wadah oraganisasi supaya anaknya dapat berkembang.

Kalo kalian mau tahu itu terjadi di negara Indonesia ini. Coba kalian pikir saat masih kecil kita dididik untuk bersikap baik, akan tetapi dengan segala macam peraturan yang ada dimasyarkat kita tidak seperti apa yang orangtua kita pikirkan.

Kadang perasaan akan kehilangan rumah ataupun lingkungan menjadi penuh dengan malapetaka si anak. Kadang peraturan dirumah dan sekolah juga membatasi anak menjadi tidak berkembang dengan sendirinya.

Kadang anak-anak yang sedang mengalami puber bisa saja melakukan kegiatan yang dapat membahayakan dirinya sendiri.

Makanya untuk perkembangan anak jika nanti saya sudah memiliki anak dan mungkin akan dikarunia seorang anak saya akan menjaganya dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Karena seorang anak adalah warisan genetik yang dibawa oleh orangtuanya. Makanya kenapa saya bikin artikel tentang parent vs stakeholder. Jujur saya menemukan jati diri saya saat sekolah dasar. Saat itu saya menjadi seorang penari Bali yang mampu membuat orang lain terpukau dengan kemampuan menari saya. Akan tetapi untuk sekarang saya berpikir lagi jika akan menari.

Karena apa, saat kecil saya tidak punya tanggungan. Beda dengan sekarang, sekarang saya harus tahu kemana hidup saya berujung dan harus membantu keluarga maupun papa mama yang sekarang sudah sibuk dengan urusannya yang tidak selesai. 

Makanya saat kecil ataupun saat dewasa sedikit demi sedikit kita bisa menemukan bakat dan minat yang kita punya. Setelah kita menemukan bakat dan minat mulailah dengan kerja paruh waktu.

Dan sekarang jadilah saya seorang Putri yang mampu dan dapat mengembangkan bakat saya dibidang menari, menulis, dan bermain piano.

Jadilah bangga dengan dirimu sendiri. Karena kita punya bakat dan minat yang enggak ada yang tahu, entah itu keluarga ataupun orang lain. Bakat dan minat ada saat manusia lahir ke dunia. Terimakasih. 🙏

Makanya ayo mulai sekarang kenali dirimu dan temukan bakatmu....


Kini Aku dan Kamu Berada Dalam Waktu Yang Sama, Tak Ada Perbedaan

Kini apalagi yang dapat saya tulis dari blogger ini. Tak ada keraguan jingga dan senja. Kebijakan nama dan kebijakan tempat memang ada. Kali ini saya entah dapet kekuatan darimana akan menulis content ini lagi dengan kata lain perubahan memang ada. Kini aku dan kamu berada dalam satu tatanan jingga dan senja seutuhnya. Dengan kata lain perubahan kebijakan memang selalu sama dengan proses dan konflik yang setara dengan perubahan kebijakan yang setara dengan kebijakan yang nyata dengan keberpihakan jingga dan senja.

Memang saya mengutarakan tiga nama yang masih di ambang perbatasan jingga dan senja. Makanya dengan konsep dan konflik memang selalu setara dengan kebijakan yang senama dan setara.

Kenapa saya memilih tiga nama tersebut karena jingga dan senja tak selalu mulus dengan hanya sebuah peristiwa. Jingga dan senja dihadirkan untuk membentuk suatu pendapat akan kebijakan yang nyata dengan konsep dan konflik yang nyata dengan perubahan nama dan perubahan tempat dengan konsep dan konflik yang nyata dengan perubahan keberpihakan jingga dan senja.

Kini aku dan kamu berada dalam satu lingkaran yang tak junjung datang dan pergi dengan kata lain perubahan akan kebijakan dan konsep dalam perubahan nama dan perubahan tempat sama saja dengan konsep dan konflik yang nyata dengan kebijakan jingga dan senja sekali lagi.

Kini mereka memang sama dalam membentuk kebetulan. Akan tetapi tahukah kamu bahwa mereka sudah bersama dari zaman dahulu kala. Dengan kata lain perubahan akan konsep dan konflik tak selalu sama dengan konsep akan kebanggan diri sendiri.

Makanya dengan konsep dan konflik yang nyata merupakan jingga dan senja dalam konsep dan konflik yang nyata dengan kebijakan yang setara.

Perubahan keberpihakan jingga dan senja memang senama dan setara, dengan kebijakan yang sama mereka memang memiliki keberpihakan jingga dan senja dengan konsep dan konflik dengan kebetulan antara nama dan tempat. 

For all a passenger you can find a one of a pilot and pramugarian