Banner Seedbacklink Affiliate Program

Proses Dalam Menulis (Ingin Menulis Menjadi Passion, Bagaimana Menurut Kalian?)

Hay guys coming back to my blog. Kali ini saya sangat serius untuk menekuni salah satu  hobi yaitu menulis. Ya, karena saya adalah content creator dari salah satu layanan Psikologi yang bekerja dalam Mental Health maka saya memiliki beberapa draf tugas dalam membuat content Psikologi. Salah satu layanan Psikologi itu adalah SelfCareIndonesia. Jadi saat pertama kali saya di approve untuk mengisi bagian content sesuai dengan pilihan saya yaitu Content Creator, saya jadi lebih banyak belajar lagi mengenai ilmu psikologi. Karena setiap minggu kadang saya diminta untuk membuat content sesuai dengan permintaan. 

Sejauh ini saya sering membuat content dalam bentuk feed instagram dan beberapa content untuk sekedar membuat video content teks sih. Untung bagian pembuatan video atau peragaan selalu bagian Talent. Jadi saya hanya membuat content dalam bentuk text kadang feed instagram kadang content text video. Begitu guys... Nah di sana tidak hanya saya yang membuatnya. Dibantu dengan content creator lainnya kami kadang bertukar ide untuk isinya. 

Akan tetapi untuk topik kami di suruh membuat satu topik dengan beragam isi, jadi hanya topik nya saja yang sama. Pernah satu moment, content saya dan Alika salah satu content creator SelfCareIndonesia berisi sama. Akan tetapi hasil content kami di detect lagi oleh team SMEC. Jadi di SelfCare itu ada 2 team. Saya masuk ke team Mc.D. Ada dua team dalam Internship SelfCare kali ini. Yaitu team Mc.D dan team SMEC. Dua-duanya diberikan mentor yang sering mengingatkan kami dalam hal apapun. Jadi kami tidak tersesat saat bekerja. Kantor Self Care Indonesia sendiri berada di Yogyakarta. 

Nah, kalian bisa lihat-lihat hasil kerja ku dengan teman-teman lainnya di 

* Instagram @selfcareindonesia.official dan ada alamat 

* Websitenya dengan link selfcareindonesia.web.id/

Nah mengenai passion saya menulis, menurut saya semua orang wajib memilikinya. Karena dengan menulis kita bisa meninggalkan jejak yang baik bagi diri sendiri maupun orang sekitar. Dengan menulis kita dikenang. Karena tidak ada buku yang membawa sesat saat kita pelajari. Buku juga merupakan jendela ilmu kan. Jadi kita harus banget dan wajib banget dapat menulis. Entah itu menulis apapun yang pasti membawa ilmu yang positif ya guysss... Dan saya sangat ingin memberikan suatu ilmu bahwa MENULIS ITU WAJIB DAN HARUS. Ya, karena dengan menulis hidup kita terarah. Dan keinginan yang mungkin belum bisa kita wujudkan dapat kita tanam melalui pikiran atau sugesti dengan membaca impian kita di kertas. 

Ya, dengan menulis kita menemukan sebuah tujuan untuk segera diwujudkan. Melalui menulis kita terlatih dalam otak untuk terus berusaha dan mewujudkannya. Dengan menulis kita di kenang. Dengan tulisan kita di hargai, dengan menulis kita meninggalkan ilmu. Apapun bentuk ilmu nya semua butuh dengan menulis. Jadi menulis adalah budaya. Tanpa menulis kita buta, tidak tahu arah mau kemana. Dengan menulis kita menjadi individu yang kaya akan ilmu. Dengan menulis kita punya catatan apa-apa saja yang harus kita wujudkan. Thanks. 🙏 #menulis #passion #kemampuan #skill.

 So, "Mari Budayakan Menulis"

JANGAN TINGGALKAN APAPUN MELALUI CATATAN KECIL. KARENA SEBAIKNYA CATATAN ADALAH PAHALA YANG KITA BERI DALAM MENULIS SETIAP KALIMAT DAN BAIT. 

-TETAPLAH MENULIS WALAUPUN HANYA CATATAN KECIL- 

*JADIKAN CATATAN KECIL SEBAGAI KALIMAT MOTIVASI TERBAIK*

 


Sepenggal Kisah Penulis (Rintihan Hati Penulis + Alamat Sosmed Penulis)

Hay guys coming back to my blog. Ya, kini aku lagi sibuk dengan persiapan buku ketiga solo. Akan tetapi karena akun bukulaku nya sedang bermasalah makanya aku alihkan untuk membuka blog ku dan mulai menulis lagi. Jadi sekarang aku disibukkan dengan semua rutinitas itu. Ya, aku lagi agak sedih sih. Kemaren papaku membuatku agak kecewa dengan ucapannya. Aku cuma mau kasih saran, jika perkataan mu membuat orang lain sakit hati lebih baik diam. Aku menulis juga masalah ini dengan caption yang lumayan sih di Instagram aku yaitu : Putri Cahyani II. Ya, masalahnya padahal sepele, akan tetapi kalian harus bisa menunjukkan konteks apa yang kalian bicarakan dengan tempat yang benar. 

Kali ini aku memang belum menerima adsense. Nah menurut papaku aku hanya main2. Kalo kalian mau salahkan seharusnya kalian lihat dulu umur blog ku ini yang sudah menginjak 10 tahun lamanya. Aku cuma berharap dengan menulis ini hatiku lega. Ya, setelah aku membuat caption di Instagram aku agak lega. Karena unek2 ku sudah kubuang atas perkataan pedas papaku. Nah, aku cuma mau saranin atas masalah ini, kalian enggak tau seberapa jauh orang sudah berusaha membangun karier mereka lewat apapun. Kalo enggak mengerti kalian juga jangan langsung judge bahwa kalian melakukan itu untuk membuang waktu. Setelah kejadian itu aku lebih tertutup bercerita apapun itu ke papaku. Karena aku sudah tahu bahwa aku hanya diremehkan. Jadi kali ini, aku membuang semua unek2 disini. Jika kalian mau tahu kemampuanku kalian bisa liat di beberapa social media ku. 

 * Instagram : Putri Cahyani II

* Linkedin : Ayu Cahyani

* Facebook : Putri Cahyani II

* Devian Art : Cahyaniayu

* Bukulaku.id : Putri Ayu Cahyani 

* Youtube : Ayu Cahyani Pianist

Nah kalian bisa kenal aku lebih jauh juga melalui sosmed yang sudah aku berikan. Jujur, kadang aku suka kesel dengan komentar orang yang sebenernya tidak mengetahui kesusahanku. Aku hanya kecewa atas perkataan papa. Seharusnya kalian lihat dulu jika ingin berkomentar. Kalian enggak tau apakah orang yang kalian komentarin itu masukin ke hati enggak. Makanya jika tidak tahu kalian diam saja. Tidak usah ikut campur. Kalian enggak tau sejauh mana orang itu mempunyai sikap yang baik dan menutupi seakan dia baik2 saja. Takutnya jika kalian sembarangan berkomentar dia malah sakit hati.

Ya, semoga lelahku menjadi ibadah. Aku hanya ingin berkarya untuk semuanya. Ya, aku hanyalah manusia biasa. Banyak kekurangan dan kelemahan. Makanya dengan perkataan pedas tadi semoga menjawab aku untuk mendapatkan adsense dari blog ini. Bagi kalian yang sedang berjuang kita juga sama2 yaa. Kalian enggak boleh patah semangat hanya karena kritikan. Justru aku cuek aja dengan ucapan papaku karena menurutku papaku enggak ngerti dengan masalah penghasilan di blog. Makanya aku cuek aja. Aku berpikir kalo zaman dulu bekerja pasti langsung mendapatkan penghasilan,  beda dengan zaman sekarang yang hanya bekerja menulis seperti aku. Makanya aku hanya menekankan pada perkataan papaku bahwa zaman sekarang dan yang dulu berbeda. 

Zaman sekarang sudah digital., jika karya kita di plagiat pasti juga bisa kita cari dan rekam dengan mudah. Makanya untuk masalah ini aku diam saja dan tidak terlalu masuk hati. Akan tetapi kalian juga harus mengerti jika kalian dikelilingi oleh penulis dan kalian berkata seperti itu maka harusnya kalian malu, bisa jadi perkataan kalian di tertawakan. Makanya saat aku curhat ke mama mengenai perkataan papaku, aku hanya berkata "Mah, perkataan papa itu sangat pedas dan tajam, coba kalo sekeliling papa adalah penulis sepertiku, apa enggak papa di tertawakan". Ya, aku hanya berkomentar begitu dan curhat ke mamaku atas sikap papaku yang tidak mengerti apapun dengan kerjaan ku yaitu memulis. Memang, sejauh ini aku tidak masuk ke hati, akan tetapi saat dikomentarin langsung aku jadi kecewa dan langsung keinginan menulisku di perhitungkan. Aku cuma hanya bisa diam, dan sedih sendiri, akan tetapi baru hari ini aku mengaktifkan blog ku lagi untuk menjadikan masalah ini sebagai content yang mungkin akan membawaku ke moment yang menyenangkan. Aku hanya berdoa semoga lelahku berkonten dibayar dengan puas oleh Allah SWT. Aminnn.....

Nah ini merupakan postingan ku di bulan yang baru setelah aku stres mendengar ucapan papaku. Udah masuk ke postingan 446. Semoga kalian bisa merasakan jatuh bangun seorang penulis blog + content creator + content writer sepertiku. Tidak ada hal yang kuminta. Kalian cukup follow blog ku ini. Sekian dan terimakasih. Sedikit cuap2 penulis dalam berkarya membuat tulisan yang baik. Bijaklah dalam berkata. Zaman sudah serba digital guys.🙏

#rintihanpenulis #skills #sosmed.