Banner Seedbacklink Affiliate Program

A marriage pergumulan jingga dan senja

Kali ini sebuah peradaban muncul dan memenuhi kesatuan nama dan waktu. Mengangkat pergumulan antara senja dan jingga yang menjadi sebuah bentuk kesetaraan yang sama dan berbeda dalam kesetaraan abad yang sama. Thanks to jingga senja dan menentukan ketentuan akan waktu perjanjian jingga dan senja.

Kini sebuah nama menjadi layu akan sebuah bentuk dan kepribadian yang manalagi menjadi satu kesatuan dan perbedaan antara perjanjian baru dan lama. Kitab terbakar dan terlatih menjadi suatu kesamaan yang abadi anatara waktu dan menit kepercayaan yang terstandar kini kepribadian menjadi hari jadi bahwa takdir kan menjadi waktu yang sama dan percaya akan takdir yang sama.

Psikologi menyambut Amoris Saratib menjadi tanda bahwa simbol kan menjaga. Menjadi lebih bermakna dalam suatu kepribadian yang sama.

Amoris Saratib membawa nama yang sama dan menjadi sebuah kisah yang sama dan majemuk setara dengan kesatuan organ yang sama.

Kini sebuah nama menjadi kisah awal pertemuan jingga dan senja. Hanya akan menjadi kekuatan cinta dan makanan akan takdir yang sama. Kepergian jingga menjadi nama Amoris Saratib menjadi jingga dan senja. Kami menyampaikan sebuah tulisan bahwa jingga senja menjadi ladang suatu kisah dalam peradaban dan perjanjian antara pagi dan siang. Tak merubah kerangka matahari tetapi jingga dan senja malah menjadi debu dalam tanah.

Kini perjanjian antara jingga dan senja menjadi dalam suatu awal kesediaan akan purnama dan senja. Dalam takdir yang sama kini keabadian malah membagi menjadi awan dan matahari. Terimakasih jingga dan senja.

Kepercayaan Amoris Saratib dan Putra Reinhard menjadi awal mula dan pergumulan awal akan cahaya dan matahari jingga.

Kini perjanjian akan waktu dan nama menjadi saksi bisu akan kisah yang baru.

A world mariage pergumulan Jingga dan Senja

Pagi dan senja mengalir deras pada apa yang menunggu nya. Kini pada hari itu Amoris Saratib dan Putra Reinhard menjadi kalimat awal pada pergumulan angel and diamond. Kini kiranya pada pagi ini semuanya menangis melihat awan berbentuk permata indah. Dan kini ia menangis dibawah perjanjian antara menyerang atau bertahan.

Dan pada akhirnya ia menangkis bahwa langit kan menjaganya semalam. Kini pada akhirnya ia menjadi gugup dalam peerbincangan senja. Mereka menjadi kurang percaya bahwa langit kan mendengar suaranya. Kini aku menjadi peringkat bahwa aku dan dia menjadi kisah dalam suatu senja dan pagi, dan pada akhirnya ia menjadi baik bahwa aku dan dia hanyalah sebuah nama tak berpendar. Kini aku menjadi sebuah kata yang lahir akan kegundahan hati dan persepsi waktu dan rasa. 

terimakasih pada senja dan pagi. Membuat aku menjadi risih pada sebuah tanya tanpa makna. Dan pada akhirnya kita memilih. DIA atau AKU.

Pada akhirnya jingga tak bias mengetik lagi mata akan keindahan purnama. Purnama menjadi akal bahwa nurani tak lagi Bersama. Wahai senja kini ku masih mengetik pergumulan antara awal dan akhir. Menjadi sebuah kalimat akhir pada perjanjian waktu dan nama tempat. Menjadi kisah awal sebuah medan baru dalam wahana pertumpahan darah, dan perjanjian senja dan pagi menjadi awal baru perjanjian kisah dan waktu.

Kini aku dan dia menjadi babak awal bahwa kita masih disini wahai senja dan purnama.

Kan ku beri suatu kisah akan kehendak yang keberapa dan perjanjian senja akan hadirnya masalah dan janji kita akan datangnya purnama kedua. Terimakasih wahai senja. Amoris Saratib dan Putra Reinhard Bersama menjadi kisah majemuk antar perlakuan surya dan awan. Menjadi sepetik kisah antara janji waktu dan tempat. Mana ada perjanjian anatara kisah dia dan aku.

Kini perlahan cahaya memudar menjadi matahari kesepakatan antara waktu dan tempat. Kini aku dan kamu menjadi secercah harapan dan kisah akan hadirnya purnama kedua. Dan tepat pada hari itu jingga dan senja hadir kembali mengukir kisah Bersama. Pada akhirnya kisah ini menjadi langkah awal dalam pergumuulan jingga dan senja.

Kini aku dan waktu kan menjawab bahwa langit dan awan tetap menjadi dasar Utama kunci sebuah pergumulan kata dan kalimat.ퟠ


Perjanjian senja dan jingga kini menjadi awal dan akhir perjanjian tak ternilai antara penghuni dan penjaga. Wahai senja dan jingga kan berjumpa di awal dan akhir.