Banner Seedbacklink Affiliate Program

Tabula Rasa 5

Akhirnya gue balik lagi k blog gue yang sangat gue sayangi ini. Mau laporan lagi niii tentang perasaan gue yang semakin sayang buat mengakhirinyaaa..wakakak lebay yaaa...

Sampe saat ini gue masih menunggu dan menunggu guys. Untuk d lamar sih Bahasa gaulnya, hahahaa... semoga yaaa... mulai dari nilai gue yang lumayan lah buat lima mata kuliah yang mendapatkan IP 2.36, mulai dari urusan gue yang harus ngulang perbaikan satu mata kuliah yaitu Psikologi Kognitif dan kegiatan pembayaran kuliah juga. Gue melakukannya dengan bokap dan nyokap

Banyak perubahan yang gue alami dari Tabula Rasa 4 sampai menuju Tabula Rasa 5 ini. Insyallah jadi buku kali yaa.. SERU... heheheheeh. Banyak yang gue alami sampai hari ini mengenai perasaan yang semakin bertambah sayang, cinta, gemes, bete dan sebagainya yang gue alamin selama masa pacaran. Entah kenapa dia lagi bercanda sampai minta hatinya di balikin, kalo gak di balikin katanya sih gue bakalan di laporin ke penghulu. Hahahaha so sweet gak tuh sempet sempetnya chat di WhatsApp kayak begitu. Untuk itu gue selalu berdoa yang baik baik setelah shalat kalo menyangkut masalah dia lho guysss...

Untuk saat ini banyak hal dan tujuan yang udah gue susun biar gue cepet wisuda tahun 2020 yang kalo di itung itung yang berjarak dua tahun  dari sekarang. I will counting years for you... I always love you until forever sih yaaa Bahasa gaulnya...

Sekarang gue udah semester 4 guys. Gue harus lebih serius lagi supaya gue bisa wisuda tepat pada waktunya yaitu 2020. Dan membangun rumah tangga deh dengan kekasih ku tercinta yang ga ada duanya buat masalah kesabaran. Entah kenapa kadang kamu selalu bikin aku bete, kesel, nyebelin, marah, pengen ngambek. Tapi ya namanya juga pacaran ya kan... Gue udah ngelewatin semua tahapan itu guys dengan penuh perjuangan, kelelahan dan yaahhh kadang yoga sihh biar bias ngendaliin emosi yang sudah memendam....Dan entah kenapa dia juga gamau kehilangan gue sih ya.Mungkin karena kita udah lama saling kenal dan kekuatan emosi kita sangat terikat. Sampai saat ini ingat ingat gue cuma harus bertahan survive selama dua tahun lah. Setelah itu gue ga tau ke depannya akan menikah atau bekerja sih. Heeemm kadang hati ingin memilih menikahimu tapi otak berkata woyyy kerja dulu kaleeee. Udah pikirin marriage aja. ahahhaahah. Banyak nya kesibukan, sampai sampai udah bisa keitung kali untuk menulis Lux Amoris ini. hahahaah.... :)

Just removing my kuantity schedule guys. And I will back to relaksasition time again. Hem so buzy you know?.....Lagi nyoba nyoba sih belajar sedikit demi sedikit apasih SKRIPSI ituuu... Biar gue gak kelabakan di semester akhir ya guysss... Ya kan?????....


Amartya Sen


Berikut Seorang Filsuf sekaligus penulis kita Amartya Sen Biography dan Buku Sunaryo.... Yang udah saya Rangkum selama seminar berlangsung... 

Amartya Sen (lahir 3 November 1933; umur 84 tahun) adalah seorang ekonom India dan filsuf yang menjadi terkenal karena karyanya tentang kelaparan, teori perkembangan manusia, ekonomi kesejahteraan, mekanisme dasar darikemiskinan, dan liberalisme politik. Ia menerima Penghargaan Nobel dalam bidang ekonomi atas karyanya dalam ekonomi kesejahteraan pada 1998 danBharat Ratna pada 1999.
Strukturalisme dengan pendekatan Adam Smith.Pada 2003, ia dianugerahi Penghargaan Keberhasilan Seumur Hidup (Lifetime Achievement Award) oleh Kamar Dagang India. Saat ini ia menjadi salah satu dari 18 orang elite Profesor Universitas dariUniversitas Harvard yang secara teknis bukan anggota dari dewan dosen manapun dan karena itu bertanggung jawab langsung kepada presiden Universitas.

 Selanjutnya terdapat buku Sunaryo yang terdiri dari 7 bab yang berisi :
1.Pendekatan Kapabilitas
2.Dua aspek kebebasan
3.Pendahuluan
4.Masalah kebebasan dalam pilihan sosial
5.Kritik Nussbaum dan Petric
6.Etika berbasis kebebasan
7.Kesimpulan

Kebebasan prosedural yang mengambil keputusan. India ironis dengan Indonesia tahun 1998 saat Soeharto mengakui akses ekonomi dan akses budaya yang tumpang tindih. Sen datang dengan moderasi. Kalangan libetarian yang terlalu menekankan prosedur dan konsekuelis pada hasil. Contohnya di Lebak bulus MRT yang terhambat karena masyarakat tidak mau digusur. Kelebihan buku ini menyusuri Susur Galur. Sen menulis buku dengan sederhana tetapi isinya kompleks. Pemikir yang baik, menarik, dan memberikan pembangunan yang baik. Konsep yang baik dan demokrasi.


Sen dilahirkan di Santiniketan, Bengal Barat, kota Universitas yang didirikan oleh penyair Rabindranath Tagore, pemenang Penghargaan Nobel lainnya dari India. Tagore konon telah memberikan nama kepada Amartya Sen ("Amartya" berarti "kekal"). Sen pertama-tama belajar di India di sistem sekolah dari Universitas Visva-Bharati, Kolese Presidency, Kolkata dan di Sekolah Ekonomi Delhi kemudian melanjutkan ke Kolese Trinity, Cambridge, dan di sana ia mendapatkan gelar BA pada 1956 dan kemudian Ph.D. pada 1959. Ia pernah mengajar ekonomi di Universitas Calcutta, Universitas Jadavpur, Delhi, Oxford, Sekolah Ekonomi London, Harvard dan menjadi Master dari Kolese Trinity, Cambridge, antara1997 dan 2004. Pada Januari 2004 Sen kembali ke Harvard, dan mengajar hingga sekarang.